Jumat, 21 November 2014

Diri Ini

Merasa diri besar sebesar raksasa tapi kenyataannya saat di bandingkan dengan seekor  semut pun diri ini sungguh tak terlihat. Ngakunya sih mampu terbang ke langit padahal belajar melompat saja diri ini masih harus terjatuh. Mengapa mata ini begitu angkuh jalan ke depan padahal tidak mampu melihat kanan dan kiri atau bahkan belakang. Kejadian demi kejadian bukan menjadikan diri ini semakin tumbuh tapi justru tulang ini semakin keropos  dan tak kuat untuk menopang lagi.  sungguh naif diri ini, ketika semua ini terjadi selalu meninggikan keegoisan dan kesombongan semata, tanpa mampu melihat sisi lain yang justru itu merupakan alasan besar mengapa hal ini terjadi.
Sungguh sakit diri ini dalam kesendirian yang tak terbatas,  menapaki jalan yang walau terang tetapi tetap takut. pergilah.. pergilah .. kalian, kejar apa yang kalian inginkan, karna sungguh diri ini masih di sini iya masih, masih menunggu ..
Terima kasih Allah, karena sekarang diri ini dimampukan untuk mengerti sesuatu yang dari dulu selalu membuat mata ini tertutup tak mampu melihatnya, terima kasih karena diri ini telah menyadari hal yang awalnya selalu dianggap tak berarti padahal ini sungguh sulit dan harus diselsaikan.
*Saat hujan datang semakin deras maka janganlah berlari dan berdoa agar hujannya terhenti tapi berdoalah supaya payung yang dipegang  dikuatkan.
*Saat mengaku mencintai hujan mengapa harus berlari saat hujan itu datang ?? terkadang memang harus merasakan bagaimana rasanya kehujanan karena mengaku mencintai saja tidak cukup perlu  dibuktikan.

Laa Tahzan Inallaha Ma A ‘Na :)